Penyelenggaraan Reuni sekarang ini semakin marak, karena tersedianya berbagai alat komunikasi canggih yang
bisa menghubungkan setiap orang walaupun berada pada jarak yang
berjauhan. Berbeda dengan penyelenggaraan reuni pada masa lalu, Jarak
yang berjauhan menjadi kendala terutama berkaitan dengan teknik
mengumpulkan teman.
Facebook adalah salah satu jejaring yang paling banyak digunakan untuk menemukan teman lama, disamping tweeter dan jejaring social lainnya. Melalui jejaring social, teman menjadi mudah untuk ditemukan kembali. Bila anda rindu teman lama dan berharap mendapat undangan reuni, buatlah akun salah satu jejaring social tersebut, gunakan nama
asli dan foto asli pada profil anda, tunggu beberapa hari, maka anda
akan terhubung lagi dengan teman-teman lama anda. Itu yang saya lakukan
sehingga saya bisa bertemu lagi dengan teman-teman SMA saya dan akhirnya
bisa bereuni bersama mereka.
Reuni itu sangat asik, ketika berkumpul bersama teman-teman
di masa lalu, apalagi teman sekolah SMP atau SMA, kita bisa kembali
menjadi sosok diri kita di usia itu. Ketika reuni, kita akan terbebas
dari sikap-sikap yang mengikat dan cenderung mengungkung. Bila anda
seorang pejabat yang selalu harus menjaga image diri di depan bawahan,
pada saat reuni itu tidak perlu anda lakukan. Apapun diri anda saat ini,
anda bisa kembali menikmati kehidupan remaja anda yang penuh keceriaan
pada saat reuni. Tak ada masa lalu yang harus anda sembunyikan karena
semua teman anda pasti tahu masa lalu anda.
Ajakan
reuni kadang-kadang juga ditanggapi negative oleh sebagain masyarakat
(baca teman kita). Ada yang mengatakan reuni itu pekerjaan sia-sia, tak
ada manfaatnya sama sekali, ngapain cuman hura-hura doang, alah itu mah cuman buat orang sukses,
dan lebih parah lagi ketika ada yang mencurigai reuni dilakukan hanya
untuk menggalang kekuatan masa (politik). Pandangan buruk seperti ini
memang sangat wajar, karena memang ada pelaku-pelaku reuni memanfaatkan
kegiatan ini untuk kepentingan pribadi.
Masalah
lain yang sering timbul adalah konflik rumah tangga, bagi mereka yang
telah memiliki pasangan hidup tentunya. Penyelenggaraan reuni
kadang-kadang membuat sebuah kesepakatan tidak boleh membawa keluarga (suami/istri)
dengan dalih membuat suasana kaku. Menurut saya ini alasan konyol.
Reuni yang selalu bermotto menjalin silaturahmi justru menghalangi semakin meluasnya silaturahmi itu.
Tidak
perlu takut melibatkan suami/istri dalam reuni. Jika penyelenggara
menyiapkan acara secara matang kekakuan itu tidak akan terjadi apalagi
bila sebelum berangkat kita sudah memberikan gambaran karakter teman-teman yang akan ditemuinya nanti. Jika komunitas anda memang menyayangi anda maka mereka juga pasti ingin akrab dengan keluarga anda.
Saya
dan teman-teman SMA pernah melakukan reuni yang melibatkan keluarga.
Hasilnya? Anak saya sekarang berteman dengan anak teman-teman SMA saya
yang waktu itu ikut hadir. Suami saya juga mengenal baik teman-teman
saya. Bukankah reuni itu bertujuan mempererat silaturahmi?. Reuni telah
berhasil menjadikan kami sebuah keluarga besar. Coba perhatikan foto
reuni saya dan teman-teman SMA dengan melibatkan keluarga ini, asik kan?

Diperjalanan menuju lokasi
Keakraban anak-anak
Berbeda
dengan yang dialami oleh rekan saya. Akibat reuni justru keluarganya
dalam masalah. Anda pasti bisa menduga apa penyebabnya. Ya, CLBK!!.
Sebetulnya teman saya ini tidak benar-benar CBLK, hanya saja dalam
percakapan-percakapan akrab pada saat reuni, ada
saja yang mengungkit-ungkit keakrabannya di masa lalu dengan sang
mantan, sayangnya ini terdengar oleh orang rumah. Apa yang hanya
terdengar sepintas, tanpa melihat yang sebenarnya, bisa berakibat lebih
buruk dibandingkan bila melihat secara langsung.
Reuni itu asik, asalkan dilaksanakan dengan niat baik, tulus, dan menjadikannya arena untuk memperluas persaudaraan.
Selain apa yang telah saya paparkan di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat reuni:
1. Jangan memberi kesempatan terjadinya CLBK, bila salah satu atau kedua teman anda memiliki pasangan hidup, dengan cara sengaja memberi ruang dan waktu kepada mereka untuk menghidupkan kembali romantisme masa lalu.
2.
Bila anda saat ini memiliki kedudukan yang cukup baik (sukses), Jangan
merasa berhak mendominasi kegiatan atau acara, tanpa memperhatikan
pendapat kawan-kawan anda. Ingat mereka kawan anda, bukan bawahan anda.
3.
Bila dalam komunitas, kebetulan saat ini ada yang menjadi anak buah
anda, perlakukan dia seperti anda memperlakukan teman-teman anda yang
lain.
4.
Libatkan keluarga, agar tidak kaku, susun acara yang dapat mencairkan
kekakuan itu, misalnya dengan melakukan permainan-permainan yang
melibatkan seluruh yang hadir.
5.
Bila anda saat ini dalam posisi yang kurang beruntung (belum sukses),
jangan minder. Mereka semua kawan anda. Penuh undangan mereka untuk
bertemu anda. Siapa tahu pertemuan itu memberi jalan atau kelapangan
untuk anda.
Selamat Bereuni bersama sahabat-sahabat tercinta anda…!!