Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Agustus 2020

Teknik Penokohan dalam Teks Fiksi



Penokohan dan tokoh tidaklah sama. Tokoh adalah pemeran, orang-orang yang ada dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah teknik atau cara yang dilakukan penulis menghidupkan tokoh-tokoh dalam tulisannyanya sehingga pembaca dapat membayangkan atau mengaggap tokoh itu benar-benar ada.


Berikut beberapa teknik penokohan yang dilakukan penulis,
1. Menjelaskan secara langsung
2. Melalui dialog antar tokoh
3. Menggambarkan tindakan atau perbuatan
5. Melalui penggambaran ciri-ciri fisik
6. Pemberian nama

Contoh 1. Menjelaskan secara langsung.
Dia anak yang selalu patuh pada nasihat orang tua, dia juga disayangi oleh guru karena selalu bersikap sopan.

Contoh 2. Melalui dialog antar tokoh
"Kalau dia tidak keras kepala, tentu hal ini tidak akan terjadi," ujar Romi pada Yuli.
"Ya, Anton memang aneh. Dia tak pernah mau mendengar pendapat orang lain, merasa paling benar." Yuli menimpali dengan lebih emosional.

Contoh 3. Menggambarkan tindakan atau perbuatan.
Aini berpamitan seraya mencium punggung tangan Ibu. Dia tak akan berangkat ke mana pun sebelum melihat wajah Ibunya..

Contoh 4. Melalui penggambaran ciri-ciri fisik.
a. Lelaki yang lengannya penuh tato itu tingginya sekitar 1,7 meter. Di bagian pelipis kirinya terdapat garis lurus, mungkin bekas luka.

b. Gadis berhijab yang duduk di bangku taman itu, pemilik senyum paling manis yang aku kenal. Matanya ikut berbinar bila tersenyum. Gadis itu juga memiliki suara lembut bahkan saat tertawa.

5. Pemberian nama.
Setiap manusia pasti memiliki nama, memberi nama pada tokoh fiksi, membuat tokoh itu seolah benar-benar nyata adanya.
Pemberian nama pada tokoh, perlu pula disesuaikan dengan karakter tokoh itu. Nama anak kota tentu berbeda dengan nama anak desa.

Demikianlah, teknik penokohan dalam fiksi.
Semakin sering anda menulis, anda akan semakin mahir dalam menulis fiksi.

Senin, 27 Juli 2020

Belajar Menulis Teks Deskripsi

Teks deskrisi adalah teks yang menggambarkan secara rinci suatu objek, tempat,  atau peristiwa tertentu, sehingga pembaca seolah dapat melihat, merasakan, mendengar, atau merasakan objek yang dideskripsikan.

Ciri-ciri teks deskripsi:

1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.

2. Melibatkan kesan indra sehingga gambaran objek menjadi jelas.

3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri objek yang diamati penulis.

4.menjelaskan ciri-ciri objek secara terperinci,seperti warna,ukuran,bentuk,dan keadaan suatu objek .

Berdasarkan tujuannya,deskripsi dibedakan menjadi dua

1.      Desktipsi sugestif bertujuan menciptakan pengalaman kepada diri pembaca karena berkenalan langsung dengan objeknya

2.      Deskripsi ekspositoris atau deskripsi teknis bertujuan memberi identifikasi atau informasi mengernai objek. Pembaca dapat mengenali objek jika bertemu atau berhadapan langsung.

 

Secara umum, teks deskripsi terdiri atas tiga jenis seperti berikut.

1. Teks deskripsi tempat(spasial)

     Teks deskripsi tempat(spasial)adalah teks yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.

2. Teks deskripsi waktu

     Teks deskripsi waktu menggambarkan urutan waktu. Berdasarkan gambaran tersebut,pembaca akan tahu urutan kejadian yang berhubungan dengan urutan waktu.

3. Teks deskripsi orang.

     Pendeskripsian orang akan menceritakan orang tersebut secara terperinci. Mendeskripsikan orang dapat dilakukan melalui berbagai cara,yakni dengan memilih aspek yang akan dideskripsikan,seperti bidang milik,bidang fisik,bidang perasaan,bidang tindakan,dan watak.

 

Ciri kebahasaan teks deskripsi

1.                          Kalimat berisi penjelasan terperinci untuk membuat objek menjadi konkret (nyata)

Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang isinya penjelasan, uraian, atau rincian secara detail tentang kalimat utama suatu paragraf.

2.                          Menggunakan pilihan kata dengan emosi kuat dalam teks deskripsi.

Kata emosi adalah kata-kata yang digunakan untuk  menggambarkan dan mengekspresikan perasaan yang dialami seseorang. Teks deskripsi juga menggunakan kata-kata dengan emosi kuat.

Contoh kata emosi : ombak menggempur, gundah gulana, melukai hati.cahaya benderang.

3.                         Mengidentifikasi majas.

Majas sering pula disebut dengan gaya bahasa. yang sering digunakan dalam teks deskripsi adalah majas perbandingan. Majas perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan memengaruhi pendengar ataupun prembaca.

Contoh kalimat bermajas: Sungai mengalir di antara akar-akar pohon, di kiri dan kanan pohon-pohon bakau menghijau. Keindahan yang memanjakan mata. (gaya bahasa personifikasi)

 

Informasi dalam teks deskripsi dapat dicari dengan pemetaan. Pemetaan berdasarkan pemaparan umum ke khusus, dengan langkah sebagai berikut:

1. Membaca keseluruhan teks deskripsi.

2. Memahami isi teks deskripsi.

3. Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam teks deskripsi.

 

Struktur teks deskripsi  

1.   Identifikasi, berisi penjelasan tentang definisi atau identitas objek yang dideskripsikan, misalnya lokasi, sejarah, dan makna onjek yang dideskripsikan.

2.  Deskripsi bagian berisi penjelasan tentang klasifikasi objek yang dideskripsikan.

3.  Kesan atau Simpulan.

 

Telaah Kebahasaa Teks Deskripsi

1. Penggunaan kalimat perincian untuk membuat objek menjad konkret.

2. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra.

3. Penggunaan kata berimbuhan.

4. Penggunaan kata bersinonim dalam teks deskrpsi.

5. Penggunaan kata depan.

6. Penggunaan kata khusus dalam teks deskripsi.

7. Penggunaan huruf kapita dalam teks deskripsi.

8. Penggunaan istilah kata.

9. Penggunaan tanda baca.

10. Pengunaan kata baku.

11. Penggunaan konjungsi.

12. Penggunaan rujukan kata.

Teks deskripsi dapat disajikan dalam bentuk lisan dan tulisan. Dalam bentuk lisan, teks deskripsi dapat disajikan baik bentuk rekaman suara maupun tayangan suara dan video. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam membuat teks deskripsi sebagai berikut.

1. Memahami objek yang akan dideskripsikan.

2. Menghindari penggunaan kata atau kalimat kasar saat menyampaikan deskripsi suatu objek.

3. Menghindari kata atau kalimat yang bersifat subjektif, menyerang pribadi atau fisik seseorang, dan menjatuhkan objek yang dideskripsikan.

4. Menghindari kata-kata yang mengandung SARA untuk mendeskripsikan objek.

5. Menggunakan kalimat sopan dan mudah dipahami.

6. Menyampaikan deskripsi objek secara runtut.

         Selain dalam bantuk lisan, kamu dapat menyusun teks deskripsi berdasarkan data, gagasan, dan kesan terhadap objek. Langkah-langkah menyusun teks deskripsi sebagai berikut.

1. Menentukan topik.

2. Menentukan tujuan penulisan.

3. Mengumpulkan informasi atau bahan.

4. Membuat kerangka tulisan.

5. Mengembangkan kerangka karangan.

 

Langkah-langkah Menulis Teks Deskripsi

1.      Tentukan objek yang akan dideskripsikan

Misalnya pohon besar di halaman depan rumahmu

 

2.      Gunakan panca inderamu untuk memerinci bagian-bagia pohon tersebut

Perincian berdasarkan yang dilihat (indera mata)

Misalnya: rinci warna daun, warna akar, warna batang, warna buah yang masih muda, warna buah yang sudah tua.

Rinci pula bentuk daun, bentuk batang, bentuk akar.

 

Perincian berdasarkan pendengaran (indera pendengaran)

Ada suara burung, suara gesekan daun, suara anak-anak yang memanjat pohon dll

 

3.      Gunakan perasaanmu unuk memberi kesan.

Misalnya merasa tenang karena teduh, merasa sejuk dll

 

Rangkai perincian princian itu dalam sebuah teks deskripsi

Pohon Besar di Halaman Rumahku

 

Pohon besar yang tumbuh di halaman depan rumahku sudah lumayan tua. Sejak aku kecil pohon itu sudah ada. Pohon itu kini menjadi satu-satunya pohon besar yang masih ada di kampung kami.

 

 

Identifikasi

Batangnya sangat besar, tanganku tidak bisa memeluknya, kecuali aku dan adikku saling berpegangan dan berdua melingkarkan tangan pada pohon.

 

Deskripsi bagian

Daun pohon itu berukuran besar juga, kira-kira 20 cm. warnamya hijau agak kekuningan. Kalau sudah tua berubah kemerahan.

Akar pohon itu muncul ke permukaan tanah, biasanya aku gunakan untuk alas duduk sambil membaca buku.

 

Deskripsi bagian

Setiap bulan Desember, pohon berbuah. Warna buahnya merah kecoklatan. Menyerupai warna manggis, sayangnya tak bisa dimakan, kata Ibu ada racunnya.

 

Deskripsi bagian

Pohon besar itu kini sudah tua dan akan segera ditebang. Membayangkan kalau pohon itu sudah tak ada, aku merasakan udara panas dan rasa tidak nyaman.

 

Kesan atau penuutp

 

Berlatih menulis teks deskripsi:

 

 Perhatikan gambar di atas. Kita akan membuat teks deskripsi berdasarkan gambar.

Ikuti langkah-langkah ini!

1.      Identifikasi sungai di atas, Misalnya

Sungai Yamuna di New Delhi-India

 

2.      Deskripsi bagian:

Luas sungai sekitar 10 meter

Sampah memenuhi sungai

Sampah palstik berupa kemasan makanan dan minuman

Sampah rumah tangga.

Air tergenang, tidak mengalir krena sungai dangkal

Bau yang menyengat (seandainya kita ada di sana)

Dll

3.      Kesan atau penutup Sungai yang merusak pemandangan kota dan idak sehat.

Dari rangkaian informasi di atas, kalian dapat mencoba menulis teks deskripsi.

Daftar di sini Nonton youtube dapat uang


Sabtu, 25 Juli 2020

Teks Laporan Percobaan

Pengantar

Laporan percobaan merupakan laporan yan dibuat untuk melaporkan hasil kegiatan percobaan kepada  orang lain yang berkepentingan atau kepada masyarakat umum.

Teks laporan percobaan berisi paparan tentang tujuan, proses,dan hasil percobaan. Melalui teks laporan percobaan dapat diketahui  rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan percobaan serta hasil      atau kesimpulan yang diperoleh.

 

Struktur Isi  Teks Laporan Percobaan

Struktur teks laporan percobaan terdiri atas:

·         judul
·         tujuan
·         alat dan bahan
·         langkah-langkah kegiatan
·         hasil percobaan
·         kesimpulan
 


Ciri-Ciri Teks Laporan Percoba

Teks laporan percobaan memiliki ciri:

  • ·       sesuai fakta yang ditemukan
  • ·         bersifat objektif
  • ·         tidak memasukkan unsur opini atau memihak
  • ·         logis



Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks laporan percobaan, yaitu

  1. ·         Mengandung kata berantonim dan bersinonim

Contoh kata bersinonim : meninggal dan wafat/ pergi dan berangkat

             Kata berantonim: pergi>< pulang

                                           Berhasil>< gagal

  1. ·         Mengandung kata bilangan

Contoh: Dua ekor ikan berenang di aquarium

·         Masukkan 1 sendok garam ke dalam air

  1. ·         Menggunakan kalimat perintah

Contoh : Tuangkan satu sendok gula      

Rendamlah terlebih dahulub dengan air cuka

  1. ·         Menggunakan kata hubung

Contoh: Setelah berubah warna, angkat dan tiriskan

              Aduk-aduk dengan sendok kemudian saring

 

Langkah-langkah Menulis Teks Laporan Percobaan

Berikut langkah-langkah dalam menyusun teks laporan percobaan.

Lakukan sebuah percobaan kemudian buat catatan mengenai hal-hal berikut:

  1. Judul laporan

  2. Tujuan percobaan

  3. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan

  4. langkah percobaan dari awal hingga akhir 

  5. Hasil berupa gejala yang ditemukan dalam  percobaan   dapat dicatat dalam bentuk tabel.

   6. Menulis kesimpulan

 

Gunakan catatan-catatan itu  untuk mengembangkan kerangka teks laporan percobaan sesuai dengan struktur isi.

 

Contoh laporan percobaan         

Tujuan

Tahukah kamu ada pulpen yang tintanya tak terlihat? Kamu bisa menggunakannya untuk menulis pesan rahasia dalam sebuah permainan. 

Berikut, kalian akan melakukan percobaan untuk membuktikan  bahwa asam dapat mengalami oksidasi sehingga warnanya berubah menjai coklat.

 

Alat dan Bahan

  • Lemon
  • Air
  • Sendok
  • Mangkuk
  • Cotton bud (pembersih telinga bayi)
  • Kertas putih
  • Lampu bohlam

 

Langkah-Langkah 

1. Peras  jeruk lemon, dan masukkan airnya ke dalam mangkuk, tambahkan beberapa tetes air. Aduk       menggunakan sendok hingga merata.

2. Celupkan cotton bud ke dalam air jeruk, kemudian tulis pesan di atas kertas putih menggunakan cairan yang menempel pada cotton bud.

3. Keringkan kertas, hingga tulisan tak terlihat!

4. Panaskan kertas putih tadi dengan mendekatkannya pada lampu bohlam yang menyala.

 

Hasil

Tulisan di kertas putih terlihat berwarna coklat setelah di panaskan.


Kesimpulan

jeruk yang mengandung asam dapat teroksidasi (bereaksi dengan oksigen) ketika dipanaskan dan berubah menjadi carbon yang berwarna kecoklatan.

Demikian materi ringkas tentang teks laporan hasil percobaan semoga bisa membantu siswa memahami materi ini.

 

 Salam Literasi

 #struktur #teks #laporan #belajar #daring


Selasa, 21 Juli 2020

Penulisan Kata Depan dan Awalan ke dan di


Partikel di dan ke memiliki dua fungsi dalam sebuah teks, bisa berkedudukan sebagai kata depan dapat pula berperan sebagai awalan.
Penulisan kedua partikel tersebut dibedakan berdasarkan fungsinya. Sebagai kata depan dipisah dari kata yang diikuti sedangkan sebagai awalan digabung dengan kata dasarnya.
Perhatikan contoh berikut:
Penuliaan di dan ke sebagai kata depan
1. Sejak setahun yang lalu kami pindah ke kota ini.
2. Letakkan buku ini di atas meja!
3. Kucing itu bersembunyi di dalam lemari.
Perhatikan penulisan kata di dan ke yang dicetak tebal. Penulisannya terpisah dari kata yang diikuti. Perhatikan pula jenis kata yang diikutinya, yaitu kata yang menunjukkan tempat, lokasi, atau posisi.
Ke atas
Ke bawah
Ke hutan
Ke warung
Di langit
Di bumi
Di Indonesia
Di keheningan malam
Di sini
Di sana
dst
Selanjutnya, perhatikan penggunaan ke dan di sebagai awalan.
Selain berfungsi sebagai kata depan, ke dan di juga berfungsi sebagai awalan.
Awalan di berfungsi membentuk kalimat pasif.
Contoh:
Kalimat aktif
Mereka membangun jembatan gantung.
Bila diubah menjadi kalimat pasif akan menjadi:
Jembatan gantung dibangun oleh mereka. Fungsi di pada kalimat di atas mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Objek yang semula di akhir kalimat (jembatan) menjadi awal kalimat. Penulisan di pada kasus ini digabungkan dengan kata dasarnya (bangun menjadi dibangun).

Awalan ke berfungsi sebagai pembentuk kata benda.
Contoh:
Jujur menjadi kejujuran
Sepi menjadi kesepian
Tidur menjadi ketiduran
Lalai menjadi kelalaian
Ribut menjadi keributan

Penulisan di dan ke pada dua peran di atas harus digabung dengan kata dasar.
Contoh dalam kalimat:
Sejak ibunya meninggal, dia kesepian.
Buku pelajaran diperlukan sebagai sumber belajar.
Tikus itu dikejar oleh kucing.

Demikian uraian ringkas tentang fungsi ke dan di dalam kalimat serta penulisannya. Semoga bermanfaat.





Sabtu, 18 Juli 2020

Ciri Kebahasaan Teks Berita

Teks berita, dalam penyajiannya memiliki aturan  atau kaidah yang agak berbeda dengan teks lain. Kaidah yang dimaksud terdiri atas,

1.      Penggunaan bahasa baku

2.      Penggunaan verba transsitif

3.      Penggunaan verba pewarta

4.      Penggunaan kata keterangan waktu dan tempat

5.      Penggunaan konjungsi temporal atau waktu

6.      Perpaduan anatara kalimat langsung dan taklangsun

 

1.      Penggunaan Bahasa Baku

Bahasa yang digunakan dalam teks berita adalah kata-kata baku, bukan kata-kata yang digunakan seharai-hari, yaitu kata yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia dan terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Walaupun, teks berita menggunakan bahasa baku, tetapi tetap harus luwes dan mudah dipahami.

2.      Penggunaan Verba Transitif

Verba transitif adalah kata kerja yang dapat diubah ke dalam bentuk pasif.

Contoh kata kerja aktif yang berubah menjadi pasif.

Banyak yang melanggar aturan jaga jarak sosial. (Ini merupakan kalimat aktif karena kata kerja yang digunakan, yaitu kata melanggar membutuhkan objek.)

Dalam bentuk pasif kalimat tersebut  menjadi

Aturan jaga jarak sosial banyak dilanggar .

(kata dilanggar merupakan kata kerja transitif)

3.      Penggunaan Verba Pewarta

Dalam teks berita, penulis dapat pula menggunakan kata kerja pewarta, yaitu kata kerja yang memuat sebuah percakapan.

4.      Penggunaan Keterangan Tempat dan Waku (Adverbia)

Dalam teks berita, keterangan diperlukan untuk menjawab unsur ‘kapan’ dan ‘di mana’

5.   Penggunaan Konjungsi (kata hubung) Temporal.

Teks tak dapat lepas dari penggunaan kata hubung, dalam teks berita kata hubung yang banyak digunakan adalah kata hubung yang menunjukkan rentetan peristiwa, misalnya kata hubung selanjutnya, kemudian, setelah itu dan lainnya.

6.      Perpaduan antara Kalimat Langsung dan Kalimat Taklangsung.

      Dalam teks berita, pewarta biasanya mengutip kalimat yang disampaikan oleh narasumber. Kalimat ini terkadang diolah menjadi kalimat tak langsung. Namun demikian, kalimat langsung dapat pula digunakan dalam teks berita bersama-sama dengan kalimat taklangsung.

 

 

 


Senin, 10 Desember 2012

Kamu Kok Merokok Sih??



Tadi siang saya melihat lagi sebuah pemandangan yang cukup memprihatinkan di dunia pendidikkan. Memang bukan peristiwa besar  yang akan berdampak sistemik, seperti century misalnya, tetapi cukup berhasil membuat saya mengusap dada.
“Kamu…masih bau kencur sudah berani merokok, mau jadi apa kamu nanti?”
Kalimat seperti ini sudah barang tentu bukan kalimat luar biasa, kita bisa mendengarnya dari siapa saja,  dari ayah/ibu siapa saja, kakak/paman/tante siapa saja, ketika menasehati  anak di bawah umur yang ketahuan sedang mencoba-coba merokok, kalimat ini menjadi  favorit  untuk diucapkan.
Lalu, apa masalahnya?
Bukan kalimat itu sebenarnya yang menjadi masalah, tetapi  dengan sikap bagaimana kalimat itu diucapkan.
Tadi siang seorang rekan guru tengah menegur seorang anak (siswa SMP) yang tertangkap sedang nongkrong di warung di luar pagar sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung sambil merokok. Si anak lalu di bawa ke ruangan guru untuk dinasehati salah satu kalimat yang diucapkan rekan saya tersebut, ya kalimat itu.
Sekali lagi, bukan kalimatnya yang salah, tetapi  rekan guru itu menasehati anak murid agar tidak merokok, sementara di antara telunjuk dan jari tengahnya terselip sebatang rokok, yang sesekali diisapnya, sambil terus mengatakan bahwa anak itu telah melanggar peraturan sekolah.
Setelah anak itu diperbolehkan kembali memasuki kelas untuk melanjutkan kegiatan belajarnya, saya mendiskusikan hal itu dengan rekan saya. Salah satu pertanyaan yang saya lontarkan adalah :”Mengapa anak-anak tidak boleh merokok, sedangkan gurunya juga merokok?”. Rekan saya menjelaskan bahwa anak-anak tidak boleh merokok karena mereka belum  memiliki penghasilan sendiri untuk membeli rokok. “Astagfirullah”, saya  sangat terkejut mendengar  penjelasan itu.
Larangan merokok bagi siswa seharusnya diterapkan dalam upaya melindungi anak-anak dari pengaruh negative yang ditimbulkan rokok, bukan karena dia belum punya uang untuk membelinya sendiri.  Siswa harus mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang bahaya merokok, apalagi  sudah banyak yang berpendapat bahwa remaja perokok lebih beresiko untuk terjerumus menjadi pengguna narkotika.
Menggunakan alasan anak belum mempunyai penghasilan  untuk membeli rokok,  sehingga mereka tidak pantas merokok, menurut saya ini konyol. Karena kalimat ini sepadan maknanya dengan : Merokoklah kalau nanti kamu sudah mempunyai penghasilan. Dimana letak penanaman karakter bertanggung jawab?, mencintai sesame? . Bahkan bisa jadi ketika dinasehati pun di dalam hatinya mereka berkata  “ Ini kan duit bapak saya, ngapain repot”.
Pada saat yang lain saya menegur  rekan guru yang lain yang juga perokok, karena rekan saya yang satu ini  merokok di dalam kelas, walaupun sebetulnya dilarang. Rekan ini berdalih bahwa dia kehilangan motivasi dan inspirasinya bila tidak merokok, makanya dia terpaksa sering melanggar peraturan dilarang merokok di dalam kelas.
Ini bukan orang pertama yang saya kenal yang mengucapkan kata-kata yang sama, pada saat saya kuliah dahulupun ada dosen saya yang seperti ini. Apakah memang rokok bisa memberi  inspirasi atau motivasi untuk melakukan sesuatu? Entahlah!!
Menurut pemikiran saya, bukan rokok yang menginspirasi, tetapi ketergantungan anda terhadap rokok yang telah membuat anda tidak mampu berpikir bila tidak di dopping dengan nikotin. Lalu apa sebenarnya yang terjadi kepada mereka yang merasa tidak mampu ngobrol  atau berkomunikasi dengan orang lain secara lancar bila tidak ditemani rokok?. Pada kasus ini memang anda telah menggunakan rokok sebagai alat untuk menutupi rasa kurang percaya diri anda.  Salahkah ini? No coment!!

Unggulan

Cerita dari Masa Lalu #2

  Klik untuk membaca bagian sebelumnya Ekspresi kecewa, jelas terlukis di wajah Resti. Menelpon balik? Resti menghilangkan kemungkinan itu....