4 Tahun Didiagnosa Sakit Maag, Padahal Hernia Umbikalis
Membaca pesan dari dr Posma di wall facebooknya “Komunikasi yang baik, perlu dilakukan oleh semua dokter. Karena itu carilah dokter yang bisa mendengar keluahan anda 5 menit, perksa 4 menit dan tulis resep 1 menit. Kalau si dokter hanya pegang2 langsung tulis resep, berarti siap2 terjadi kesalahan” saya teringat pengalaman saya beberapa tahun yang lalu…
Anak pertama saya Zauza Nida, waktu itu usianya 9 tahun, sejak beberapa tahun sebelumnya telah dinyatakan mengalami gejala sakit maag karena sering mengalami muntah-muntah. Setiap kali dia mengalami muntah-muntah dia selalu mendapatkan obat anti mual dan obat-obat lain yang menurut dokter yang menanganinya untuk mengatasi gejala maagnya. Hingga suatu hari dia menunjukkan ada benjolan kecil di dekat pusarnya.
Pada
saat saya menyentuh benjolan yang berada di perut anak saya itu, dia
kesakitan, tapi keesokkan harinya ketika saya akan periksakan ke dokter
tiba-tiba benjolan itu hilang dan saya batal memeriksakannya ke dokter.
Dua
minggu kemudian, benjolan itu muncul lagi, saya akhirnya membawanya ke
dokter umum. Saya memperhatikan bagaimana dokter tersebut memeriksa
dengan seksama mulai dari posisi berbaring, duduk, setengah duduk,
sampai akhirnya dokter itu menyatakan ada jaringan di lapisan dalam dan
dokter memberikan rujukan untuk ke dokter bedah di RSUD.
Berbekal
rujukan itu saya segera membawa anak saya ke RSUD, saya mungkin datang
terlalu pagi, cukup lama saya menunggu dokter memasuki ruangannya,
kira-kira pukul sepuluh dokter pun memeriksa anak saya.
Dokter,
sambil tetap duduk di balik mejanya, memanggil Nida untuk mendekatinya,
untung Nida bukan anak yang penakut, Dia hampiri dokter tersebut dan
memperlihatkan benjolan yang ada di dekat pusarnya.
Dokter
sempat bertanya kepada saya mengenai suhu tubuh dan kemungkinan ada
cairan yang pernah keluar dari pusarnya, kedua pertanyaan dokter itu
saya jawab dengan kata TIDAK.
Pemeriksaan
usai. Tanpa memeriksa tensi, apalagi pemeriksaan lainnya, dokter hanya
melihat-lihat benjolan itu sambil tetap duduk di kursinya dan Nida
berdiri disampingnya kemudian menulis resep dan
menyerahkannya pada saya, saya pun meninggalkan ruangan dokter menuju
apotik. Sebelum sampai di apotik saya iseng-iseng membaca resep yang
dibuat dokter dan terbaca di sana Amocsilyn dan Paracetamol. Saya sangat
kaget dengan resep itu, saya tahu paraset itu penurun panas, anak saya
suhu tubuhnya normal, lalu untuk apa amocsilyn?. Saya sudah katakan tadi
kepada dokter, tidak pernah ada cairan dari pusarnya yang mengindikasi
adanya infeksi. Akhirnya saya urung ke apotik.
Keesokan
harinya saya putuskan untuk membawa anak saya langsung ke RSCM, tanpa
terlebih dulu mencoba berobat ke RSU Provinsi. Saya takut benjolan itu
jaringan yang berbahaya, dan saya tidak ingin terlambat.
Di
RSCM, dalam satu rangkaian pemeriksaan yang hanya dilakukan satu hari
saja, dokter berhasil menentukan dengan tepat apa yang dialami oleh anak
saya. Hernia Umbikalis. Kemudian setelah menjalani pemeriksaan-pemeriksaan lainnya, beberapa hari kemudian dilakukanlah tindakan operasi.. Syukurlah akhirnya benjolan itu hilang dan apa yang dulu dianggap gejala sakit maag pun hilang.
Seandainya
saya tidak memeriksa dulu resep yang dibuat oleh dokter di RSUD itu,
berapa lama lagi anak saya harus dinyatakan sakit maag, dan harus
mengkonsumsi obat-obat maag, juga berapa lama lagi merasakan sakit
karena benjolan itu?.
Pengalaman
yang saya ceritakan di atas, menunjukkan bahwa masih ada dokter-dokter
yang tidak bekerja secara professional, untuk itu saran dokter Posma
pada waalnya itu perlu kita perhatikan. Berikan jawaban dengan jelas
.setiap pertanyaan yang diajukan dokter karena itu akan membantu dokter
menentukan penyakit apa yang kita derita.
Perhatikan
cara dokter memeriksa, apakah sepenuh hati atau asal-asalan? Jika
dokter memeriksa terlihat hanya sekedarnya, hati-hati dengan diagnosa
yang dibuatnya.
Tanyakan
kepada dokter fungsi setiap obat yang diberikannya, barangkali ada
antibiotic yang harus dihabiskan. Atau penahan rasa sakit yang harus
dihentikan kalau sudah tidak sakit lagi.
*Hernia Umbikalis adalah masuknya usus kedalam rongga di dekat pusar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar