Minggu, 09 Desember 2012

4 Tahun Didiagnosa Maag, Padahal Hernia Umbikalis

4 Tahun Didiagnosa Sakit Maag, Padahal Hernia Umbikalis



Membaca pesan dari dr Posma di wall facebooknya Komunikasi yang baik, perlu dilakukan oleh semua dokter. Karena itu carilah dokter yang bisa mendengar keluahan anda 5 menit, perksa 4 menit dan tulis resep 1 menit. Kalau si dokter hanya pegang2 langsung tulis resep, berarti siap2 terjadi kesalahan” saya teringat pengalaman saya beberapa tahun yang lalu…
Anak pertama saya Zauza Nida, waktu itu usianya 9 tahun, sejak beberapa tahun sebelumnya telah dinyatakan mengalami gejala sakit maag karena sering mengalami muntah-muntah. Setiap kali dia mengalami muntah-muntah dia selalu mendapatkan obat anti mual dan obat-obat lain yang menurut dokter yang menanganinya untuk mengatasi gejala maagnya. Hingga suatu hari dia menunjukkan ada benjolan kecil di dekat pusarnya.
Pada saat saya menyentuh benjolan yang berada di perut anak saya itu, dia kesakitan, tapi keesokkan harinya ketika saya akan periksakan ke dokter tiba-tiba benjolan itu hilang dan saya batal memeriksakannya ke dokter.
Dua minggu kemudian, benjolan itu muncul lagi, saya akhirnya membawanya ke dokter umum. Saya memperhatikan bagaimana dokter tersebut memeriksa dengan seksama mulai dari posisi berbaring, duduk, setengah duduk, sampai akhirnya dokter itu menyatakan ada jaringan di lapisan dalam dan dokter memberikan rujukan untuk ke dokter bedah di RSUD.
Berbekal rujukan itu saya segera membawa anak saya ke RSUD, saya mungkin datang terlalu pagi, cukup lama saya menunggu dokter memasuki ruangannya, kira-kira pukul sepuluh dokter pun memeriksa anak saya.
Dokter, sambil tetap duduk di balik mejanya, memanggil Nida untuk mendekatinya, untung Nida bukan anak yang penakut, Dia hampiri dokter tersebut dan memperlihatkan benjolan yang ada di dekat pusarnya.
Dokter sempat bertanya kepada saya mengenai suhu tubuh dan kemungkinan ada cairan yang pernah keluar dari pusarnya, kedua pertanyaan dokter itu saya jawab dengan kata TIDAK.
Pemeriksaan usai. Tanpa memeriksa tensi, apalagi pemeriksaan lainnya, dokter hanya melihat-lihat benjolan itu sambil tetap duduk di kursinya dan Nida berdiri disampingnya kemudian menulis resep dan menyerahkannya pada saya, saya pun meninggalkan ruangan dokter menuju apotik. Sebelum sampai di apotik saya iseng-iseng membaca resep yang dibuat dokter dan terbaca di sana Amocsilyn dan Paracetamol. Saya sangat kaget dengan resep itu, saya tahu paraset itu penurun panas, anak saya suhu tubuhnya normal, lalu untuk apa amocsilyn?. Saya sudah katakan tadi kepada dokter, tidak pernah ada cairan dari pusarnya yang mengindikasi adanya infeksi. Akhirnya saya urung ke apotik.
Keesokan harinya saya putuskan untuk membawa anak saya langsung ke RSCM, tanpa terlebih dulu mencoba berobat ke RSU Provinsi. Saya takut benjolan itu jaringan yang berbahaya, dan saya tidak ingin terlambat.
Di RSCM, dalam satu rangkaian pemeriksaan yang hanya dilakukan satu hari saja, dokter berhasil menentukan dengan tepat apa yang dialami oleh anak saya. Hernia Umbikalis. Kemudian setelah menjalani pemeriksaan-pemeriksaan lainnya, beberapa hari kemudian dilakukanlah tindakan operasi.. Syukurlah akhirnya benjolan itu hilang dan apa yang dulu dianggap gejala sakit maag pun hilang.
Seandainya saya tidak memeriksa dulu resep yang dibuat oleh dokter di RSUD itu, berapa lama lagi anak saya harus dinyatakan sakit maag, dan harus mengkonsumsi obat-obat maag, juga berapa lama lagi  merasakan sakit karena benjolan itu?.
Pengalaman yang saya ceritakan di atas, menunjukkan bahwa masih ada dokter-dokter yang tidak bekerja secara professional, untuk itu saran dokter Posma pada waalnya itu perlu kita perhatikan. Berikan jawaban dengan jelas .setiap pertanyaan yang diajukan dokter karena itu akan membantu dokter menentukan penyakit apa yang kita derita.
Perhatikan cara dokter memeriksa, apakah sepenuh hati atau asal-asalan? Jika dokter memeriksa terlihat hanya sekedarnya, hati-hati dengan diagnosa yang dibuatnya.
Tanyakan kepada dokter fungsi setiap obat yang diberikannya, barangkali ada antibiotic yang harus dihabiskan. Atau penahan rasa sakit yang harus dihentikan kalau sudah tidak sakit lagi.

*Hernia Umbikalis adalah masuknya usus kedalam rongga di dekat pusar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Unggulan

Cerita dari Masa Lalu #2

  Klik untuk membaca bagian sebelumnya Ekspresi kecewa, jelas terlukis di wajah Resti. Menelpon balik? Resti menghilangkan kemungkinan itu....